Sepercik Kisah sebagai Pembuka

Malam ini tampak tak seperti biasanya. Ribuan meter kubik awan melintas di atas kepalaku. Pertanda malam ini akan disambut dengan hujan deras disertai angin kencang. Akupun mengurungkan niatku malam ini untuk bertemu dengannya. Tidak-tidak, maksudku menghampiri rumahnya untuk sekedar lewat dan melepas rindu yang sudah lama terkekang terpendam di lubuk hati.

Bagiku, merindukannya adalah candu. Aku tau itu menyakitkan, tapi aku menikmatinya. Buatku, mencintainya adalah cara paling indah untuk menyakiti diri sendiri. Tidak usah khawatir, aku sangat menikmatinya.

Hujanpun turun sesuai dugaanku. Sampai akhirnya, hujanpun pergi menjauhi aku yang sudah berhasil dibuat nyaman olehnya. Jejaknya meninggalkan bekas rintikan air di jendela kamarku, juga serpihan rasa rindu yang terus menggerogoti kalbu.

Pernahkah kau berpikir, mengapa kita hanya memiliki 1 hati? seolah-olah kita memang tidak diciptakan untuk cinta yang salah. Seolah-olah kita memang tidak disiapkan untuk merasakan patah hati.

Ini satu dari ribuan kisahku yang akan ku ceritakan nanti. Aku tidak pandai mengungkapkan. Karena menurutku, hal terbaik yang dapat aku lakukan untuknya adalah diam. Diam memendam rasa yang sudah lama mendekam. Setauku cinta itu bahasa hati, tidak ada satupun rangkaian kalimat yang dapat menjelaskannya. Biarkan waktu yang menyampaikan padanya. Aku? duduk saja diam merenung dan menunggu. Karena aku percaya, semua akan indah pada waktunya....

cerita ini hanyalah fiksi semata..

Komentar

Postingan Populer